BISMILLAH....

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, lebih besar derjatnya disisi Allah, dan mereka itulah orang mendapat kemenangan. "_(at-Taubah : 20)

Rabu, 28 Mac 2012

CINTAMU DUHAI SALMAN AL FARISI...

" duhai kekasih Allah, duhai pencinta Nabi,
Agungnya hatimu sang pendatang murni,
Membawa bingkisan hati ,
Sarat hajatnya,
Demi mngkhitbah mukminah cintamu...
Dikau muarakan pada saudara Abu Darda, tergalas dia pembawa khitbahmu,
Namun aturan Allah..
Penentu damba cinta darimu,
Buat Agung Rabbi..
Dalam tartil, dikau raikan cinta mukminah mu,
Pada pembawa khitbahmu..
Nian mahabbah itu, milik laki-laki seperti kau...
SALMAN AL FARISI...."

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Ansar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi solehah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilihan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sihat. Dan pilihan menurut perasaan yang halus, juga roh yang suci.

Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempat tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupanya yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untukknya dalam khitbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada sahabat Ansar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda'.

"Subhanallah...wal hamdulillah..." girang Abu Darda' mendengarnya.
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua sahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang solehah lagi bertaqwa.

"Saya adalah Abu Darda', dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah saw, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar puteri anda untuk dipersuntingnya,", fasih Darda' dala loghat Bani Najjar yang paling murni.

"Adalah kehormatan bagi kami." ucap tuan rumah, "Menerima anda berdua, sahabt Rasulullah yang paling mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang sahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi, hak jawap ini sepenuhnya saya serahkan kepada puteri kami,"

Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.

"Maafkan kami atas keterus-terangan ini" kata suara lembut itu. Ternyata sang ibi yang bicara mewakili puterinya.
" Tetapi kerana anda yang datang, maka denga mengharap redha Allah, saya menjawab bahawa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda' kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawapan mengiyakan."

Jelas sudah. Keterus-terangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya.! Itu mengejutkan dan ironis.
Tapi saya juga mengatakan indah kerana satu alasan, REAKSI SALMAN.

Bayangkan sebuah perasaan, di ana cinta dan persaudaraan bergelojak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesedaran, bahawa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya.
Mari kita dengar ia bicara....

"Allahu Akbar!". seru Salman. " Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda', dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!"

Cinta tidak harus memiliki. Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesedarantinggi di tengah perasaan yang berkecamuk rumit, malu, sedih, kecewa, merasa salah memilih pengantar- untuk tidak mengatakan 'merasa dikhianati'- merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tidak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar dari kisah Salman. Tentang sebuah kesedaran yang kadangkala harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.

" Bila datang seorang lelaki yang telah kamu redhai agama dan akhlaknya, hendaklah kamu nikahkan dia, kerana kalau engkau tidak mahu menikahkannya, nescaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerosakan yang meluas."
(Riwayat Tirmidzi dan Ahmad)

p/s~ Allah Akbar!!






Jumaat, 16 Mac 2012

SPIRIT ITU...!!!


'Allah, cantiknya awan ini..mendung tapi cantik sekali....sekali lagi bisa terlihat suasana mendamaikan ini.Allah.... sampai kapan pun, mohon tersangat agar diperlihatkan lagi lukisan alamMu ini..'

"maka nikmat TuhanMu yang manakah kau dustakan..." (arRahman)" , berulang kali ayat Allah ini bisa dilihat dalam surah yang sama...

subhanallah, sedetik tersedar pula diri ini, khusyuk dalam lamunan. tersenyum usai itu, 'xmgpa, lamun ku membawa hati safar menuju Ilahi' ( safar al qalb ila al mahbub)..hati kecil monolog..

alhamdalah, sebentar tadi baru selesai kuliah Mislihie Quraniy di API UM ( akademi pengajian Islam). takjub, seawal jam 8 pagi, ternyata teguhnya hati2 pelajar yang sampai ke kuliah, tiada yang lewat seingat ana. selesai mengajar, betapa hati ribut2 untuk menemui anak2 usrah pula di kediaman pertama, rindu membungkam. rencananya untuk laksanakan ziarah sambil istirahat. subhanallah bercakap tentang rehat, betapa jasad milik diri ini dalam kondisi dhaif. tiada cukup kerehatannya, itulah asbab kepada pening ana dalam beberapa hari ini. padanlah selalu diurut dan dilurut, menjamah segala urat leher yang nyata lelah sekali, Allah yashfiniey sakitnya..
Allah, bukankah jasad ini antara amanah mustahak buat diri sendiri.
"ukhti fillah, srikandi jahsy. enti kah itu? ya nabi, lamanya tak ketemu.."

erk, tergamam sekejap...siapa pula tetiba?
lalu seraya menoleh belakang, Allah terpana diri ini..ustazah solehah FS menyapa ana dari belakang. susuk tubuh beliau ternyata tiada pernah berubah saat kali pertama bersua..

"kefhalukil yaum dik? rindunya enti..akak memang ada dengar2 enti tutor di sini, tapi belum pernah lagi ketemu dgnmu di sini.. lembayung saja sama, tapi payah ya untuk bertemu.cantiknya urusan Allah menemukan liqa' sebegini..enti dengan siapa ni? dah usai mengajar?so macam mana semuanya? ok?..........................."

'masyaAllah banyaknya soalan..terkedu pun masih terasa' hati ngomel..

seraya ana tersenyum sahaja..menatap wajah bersih itu.

"alhamdalah ana bilkhair ustzh..syukralakum.ehe akak ni sokmo begini, lansung ana ditubi2 dengan soalan..masih terpana ni tau? almaklum, jumpa ustazah famous..
iya alhamdalah, kuliahnya dah selesai..dan keseorangan saja kak..aina enti?dari mana ni?tetiba muncul kelibatmu di belakang.. jzkh tegur ana.." pantas ku hadiahkan senyuman..

"nak selesaikan kertas kerja sikit dik, dalam otw ke ofis. itu yang akak ternampak enti. limadza? awat penat semacam muka ni?"

subhanallah, pantas beliau membaca tafsiran wajahku..

"x adalah kak, ana baik2 saja iA. penat sikit, x usah dilayan..nanti bermalasan pula, tubuh lagi tidak sihat kondisinya."
tetiba pantas ana jadi teringat sahabiah akhwat lain, mereka sama sekali meminati ukhti di hadapanku ini..
" hrm ustazah, ana nk minta sign sikit bleh, ehe..saja hadiah bermakna buat akhwat fillah.boleh izinkan ana?"

terlihat senyum lembut, mendamaikan sesiapapun yg melihatnya..

"enti masih seperti dulu dik..."

seraya itu, tiada sengaja keningku berkerut, tidak memahami...
pantas mengagak, lalu beliau menyambung bicara, mengajak kepada perbualan yang santai..
"iyalah, masih mengutamakan orang lain dari dirimu sendiri.masih mencari keharmonian kerukunan ukhuwah..jujur akak melihatmu, tak pernah jemu meraikan sahabat2, menghulur cinta berterusan...jangan sampai patah hati, berbaik sangka selalu ya.."

Allahuakbar, tetiba terasa dalam sesaat dua itu, melampau untuk ku terima bicara dari nya..terlampau memuji.

"akak qani'ah, ana ni dhaif sangat, dan masih lagi dhaif kak..sungguh teramat kerdil ana rasa kala ni bila dengan akak ni. entah la kenapa kak, kapan saja masanya sahabat memuji, masyaAllah janganlah sampai terlihat dari perlakuan ana, bicara ana, perbuatan yang boleh membawa kepada tarikan sekililing..masyaAllah nyata musafir ana teramat jauhnya kak. manakan bisa nak dibanding sama ukhti qani'ah di hadapan ana kala ni...astaghfirullah, jujur, ana menginsafi kejahilan dan kehinaan diri..perjalanan dalam dakwah ini begitu seni hingga sampai bikin hati ini tiada keruan..bahkan sepatutnya seni itu harusnya asbab kepada sakinah diri..harus gmna jer kita harus pandu menurut kematangan dalam diri masing-masing...
Allahuakbar, maafkan ana ukhti...ringan aja nak curhat pada akak, ehehe..." tercetus ketawa dari ku yang menipu.. benar..ketawa kecil itu cuma sebagai alasan demi mengelakkan apa yang sedang dirasakan dalam qalbu ku..
'ah hati kecil, kau kenapa? ' getus naluri ku saat itu..

saat yang berlalu semakin indah, lebih mengindahkan damai di jiwa tatkala telapak tangan nya memegang lembut tanganku lalu mengusapi persis kasihnya umi pada anak kecil..'Allah damainya...' sempat hatiku merasa ketenangan di situ.

lalu dalam lembut nadanya, " ya ukhti solehah srikandi jahsy. apakah enti melupai madah Allah buat kita dik? ukhti tahu kan, saban hari Allah beri kita ujian..lalu kenapa ujian itu terkadang payah? makanya adikku sayang, Dia itu sebenarnya menanti pula bisikan dari kita buatNya.. Dan minta saja pertolongan kepada Allah, dengan jalan SABAR dan mengerjakan sembahyang, kerana sesungguhnya kerana solat itu amatlah berat kecuali bagi orang-orang yang KHUSYUK... ( al baqarah:45)..
akak mengenali mu ukhti, jua mengenal setiap dari ukiran senyummu.. senyum yang tadi, seakan janggal bagi akak..benar kn?" getus ukhti soleh ini..

'masyaAllah dia ini tepat sekali ya Allah..' hati kecil takjub melihat kasih itu dari beliau. yang memang benar, hati ku kala ini sarat dengan pelbagai rasa yg membungkam lama.barangkali sahaja dek ukhuwah ku begini, atau barangkali dek kerana anak-anak usrah..atau juga dek kerana mujahadah...dalam perjalanan menuju mujahadah, pasti saja ada onak durinya..mehnah Allah itu setia selagi mana kepada insan2 yang semakin mencari Allah..
'barangkali aku antara insan itu, SPIRIT DA'WAH terkadang kuat, terkadang lemah.. ah senangnya kau jiwa, menjadi bahan eksperimen syaitan iblis untuk menganggu gugat iman milik seorang pencinta Allah..' ya Allah, jiwa menginsafi kejahilan diri..

" yang jujur kak, ana cuma kelelahan sikit..tiada masalah barangkali, namun asbab letih itu terkadang bikin ana keributan.. sudah tidak 'alim menjaga diri, jaga iman..terkadang hubungan still tak settle dengan sesetengah akhwat, tak settle dengan tugasan selaku 'abid dan tolib ilmi.Allah, ana buntu la terkadang..lalu, senyum ini jadi payah pula..starting from that, hukuman halus dari Allah pada diri ana, hatiku tiada tenang ya ukht...justeru itulah mungkin telah terjadi masalah tanpa ku sedari..masyaAllah jazakillah katsir, akak telahpun menegur ana secara tidak lansung...setidaknya penat ini tidak akan ana bawa biar sampai merosakkan safar dakwahku pada..alhamdulillah, Allah benar..ujianNya bukan sengaja untuk melelahkan, bahkan demi asbab kebaikan diri..izzahnya sesetiap ujian itu.." ringan bicaraku menyelitkan nasihat buat diri sendiri..
" terkadang kita tiada sedar bila hadirnya ancaman futur itu, kan akak.?masyaAllah futur umpama virus sekecil zarah yang tampak mudah pada perkataannya, namun besar asbabnya buat daie/ah..justeru pembawakan dakwah kian longgar, astaghfirullah bagaimana kalau2 SPIRIT ITU tiada lagi.."sambung bicara ku pada ukhti qani'ah ini..

dalam prihatin mendengarku, ustazah FS tiada jemu membenarkan senyumannya selalu buatku. ya Rabbi, mendamaikan, nyata ada ruang keselesaan di situ antara kami berdua.entah kali yang ke berapa sudah daku bawa muara hati kepada beliau..
'Allah yubarik fiek ukhti qani'ah...'

"alhamdulillah, akak pula cemburu samamu dik..iya walau apapun masalah dan gmna jua lelah itu dalam benak enti, tanda enti beruntung sesunguhnya..beruntunglah dikau adikku mawar berduri, lantaran selalu diberi ujian Allah swt..tanda Allah sayang padamu srikandi jahsy dan lebih2 lagi, tanda enti kala waktu ini sedang menerima perhatian dari Nya..waduh, iri akak padamu...katakan ukhti, siapa di kalangan kita yg tidak mahu menjadi perhatian Allah? pastilah kita mengingini perhatianNya selalu..tingkatan ujian semakin meninggi kala semakin enti MENCARI ALLAH ya ukhti..."

'...tingkatan ujian semakin meninggi kala semakin enti MENCARI ALLAH ya ukhti...' Allah, tersirap darahku, benar sahih sekali apa yg diucapkan beliau.

"enti berhak merasa lelah, namun jaga lelah itu. jangan sampai menjadi natijah yang tidak enak buat qalbumu.. jangan pernah pun untuk MOGOK kepada Allah. iA janji Allah benar adikku. sakit itu, tanda cinta Allah padamu.. lelah itu, tanda prihatin Allah.. dan SPIRIT itu, tanda kedekatanmu degan Ilahi kita, Allah swt... iA enti dan sahibahmu sedang berproses untuk menjadi manusia terbaik pilihan Allah kelak, amin... iA jua semua kita miliki kapasiti yang berbeda, namun tidak ada yang bisa menilai, bahawa yang satu lebih baik dari yang lain.." ukhti qani'ah terhenti.

dan menyambung taujih itu, "lalu semuanya bermula dari hubungan keterikatan dengan sesama akhwat dan semua makhluk Nya yang lain..benar katamu, settle hubungan terlebih dahulu dengan sahibah2mu, settle segala prasangka kepada Allah kemudiannya dan settle lah semuanya hutang piutangmu dengan seluruh isi alam..dengan itu, dakwah kita akak percaya sukses 'ala kulli haal... beri apa yang termampu pada keluargamu, sahibah akhwat, anak2 usrah..namun jgn pernah sesekali menuntut mahar (balasan) pula dik. itulah asbab kecil sekecilnya yang bisa membawa kepincangan dalam hati dan seterusnya membawa kepada hubunganmu dgn para sahibah.. dan itulah manusia, hal yang kecil selalu saja diabaikan..hanya nampak harimau dari nyamuk, walhal nyamuk itu lebih bisa, nauzubillah..fikir-fikirkan.." seraya beliau kembali mengusap tanganku..

aneh sekali insan dihadapanku ini, gmna dia begitu memahami apa yang ada dalam benakku..ya memang sedari awal pagi sebelum bermula kuliah, fikiranku serabut 1001 macam.. diuji dengan ujian yg sungguh, memenatkan..terkadang letih hingga waktu jamah dan tidurku tiada keruan.terlalu banyak pula utnuk ku huraikan satu persatu apkah bentuk ujian yg dialami, namun daku percayai bukan sahaja diri ini yang menjadi pilihan Allah, bahkan ratusan insan beriman di luar sana turut diuji perihal yang sama...

" jazakumullah wahai akak, nyata liqa' ini memang 1 kedamaian. hanya ingin ku pinta darimu berupa autografnya, terus mengajak kita kepada bualan yang penuh makna.. usrah selalu menghibur tidak kira di mana pun keberadaan kita ukhti..ya ukhti qani'ah, semoga rahmat Allah selalu bersamamu..cukup jelas peringatan darimu, taujihmu lembut mengingatkan tugasan yg harus terus ku bawa, anak2 menanti ku..segala prasangka mohon dimudahi Allah untuk ku lontar jauh2..demi asmaNYA, dakwah ini SENI yang cukup halus dan ia bukan untuk orang yang MANJA.. astaghfirullah, semoga ana sempat menutup masaku pada hari ini dengan insafi kembali.." dan senyuman mendamaikan jua hadiahku buat insan di hadapanku ini..meski beliau lagi punya urusan, namun tiada yang memberatkan langkahnya tika itu untuk bertaut hati bersama..
alhamdalah ini yang dinamakan nikmat dari kemanisan Iman..

"ok dik, akak harus segera kembali ofis..masyaAllah akak kangen lagi untuk bertemu denganmu.." sambung beliau, ukhti FS..

"oh ok2...." sambutku.

setelah bersalaman, dalam derap langkahnya kaki miliknya berhenti seraya menoleh ke arahku semula.. "oh iya, di mana harus akak sign autograf? "

di saat itu juga, tercetus ketawa kedua kami, masyaAllah..

* ukhti qaniah FS, jazakillah tiada pernah jemu dan bosan untuk ku acapkali ucapkan..taujihmu bisa kembali membawaku mengenal Allah..
SPIRIT ITU, semoga kau setia dalam qalbuku dalam perjalanan kita meraih Allah swt...

~post by ummujahsy...

Jumaat, 9 Mac 2012


assalamualaikum...
anak2 usrah, kntum rindu yang kian lama terpendam, baru kini saatnya ku bisa menyair di sini. semoga kita bisa direzekikan lagi untuk menyua sapa sampai kapan pun nafas ini...
sungguh demi asma'Nya lah kita mencintai sesama kita...
buat kalian anak-anak...Bulatan Gumbira Kita...

"Pagi menanti petang,
Petang menanti gantinya malam,
Dan malam itu,
Seakan tiada mahu minitnya berdetik.....
Malamnya itu, kami bertemu dalam labuhnya tirai malam.
Dengan keriangan BULATAN GUMBIRA..

Meski hujan, teriknya panas sang matahari,
Namun langit itu,
Tetap jua menjadi saksi,
Dalam laskar pelangi,
BULATAN GUMBIRA tsabat dihadiri.....

Dalam gumbira bulatan iu,
Tergesel lutut bertemu..

Meratahi setiap wajah Qader bermutu,
Nyata ada kilau mawar berduri,
Saat itu,
Sang murabbiah puas hati,
Pada kalian, Cintaku demi Ilahi,
Mencari sinar dari sirna tawadhu' hati,
Maka sungguh,
Kalian sangat ku cintai....

Anak-anak...
Tiadaku pernah lelah dalam mengasihimu,
Tidak pernah lelah menyeru kalian mencintai Murabbi Teragung,
Allah azzawajal....

Anak-anak usrah..
Ayuhla, rindu pada syahid itu, dan mati kita,
Pada jalan mulia..

Dari wadah itu,
BULATAN GUMBIRA kita....."

BAGAIMANA SENINYA DAKWAH RASULULLAH..


Perjuangan Islam itu sangat seni. Bukan semua orang nampak, sebab itu umat Islam huru hara di dunia ini. Berani sudah ada, usaha gigih, mana ada umat Islam tak berjuang? Semua gigih berjuang, ramai pula, tapi mana ada kejayaan? Makin hina sebab berjuang tidak ada seni. Sikit-sikit nak tembak orang, hendak mengata orang, itu bukan seni.

Islam itu halus dan berseni. Contohnya dengan dakwah boleh boleh mengetuk fitrah orang, boleh orang senang hati,tengok sahaja sudah jatuh hati. Itulah watak benda yang seni. Kalau kita berjuang tidak berseni, macam kita dengar orang pukul besi, dengar sahaja tidak larat, fikiran perasaan serabut pasal tidak seni. Berjuang yang tidak seni seperti pukul pahat sana sini, akhirnya sakit jiwa.

Islam itu seni. Mari kita lihat bagaimana seninya Rasulullah SAW,

Kisah 1 :

Satu hari baginda bawa Sayidina Umar. Rasulullah tahu Umar ini siapa. Umar ini berani, jiwa kuat, sebelum masuk Islam sudah pernah bunuh orang.

Satu hari Baginda mengajak Umar pergi tengah padang pasir, Rasulullah bawa ke satu lembah, wadi. Di situ ada bangkai unta, kuda, kambing, kepala manusia pun ada, tengkorak manusia pun ada.

Rasulullah kata, “Hai Umar apa kau lihat di sini, ini tempat busuk, bangkai binatang ada, manusia pun ada. Dulu mana ada undang bunuh, tangkap, bicara mana ada, bunuh campak sahaja”.

Bila Sayidina Umar lihat ada bangkai binatang dan manusia di situ, dia berkata pada Rasulullah,

“Ini bangkai wahai Rasulullah, campur antara bangkai manusia dan binatang”.

Rasulullah jawab, “inilah hakikat dunia, orang buru dunia senasib dengan yang kena buru”.

Ini seni. Mana ada tok guru yang ajar begini, kalau di masjid tok guru sekadar bersyarah, mana ada tok guru bawa murid lihat bangkai dan bersyarah depan bangkai tentang dunia?

Kisah 2 :

Berlaku juga di zaman Rasululah, orang-orang badwi yang baru peluk Islam, orang badwi ini tidak faham adab, tidak bertamaddun, walaupun dia masuk Islam tapi banyak lagi yg dia tidak faham. Satu hari dia berada di masjid, dia kencing dalam masjid. Rasulullah ada sahabat-sahabat pun ada. Walaupun badwi itu juga seorang sahabat tapi dia baru dididik.

Sahabat-sahabat yang lain apabila melihat keadaan itu naik berang juga, sedangkan wahyu belum sempurna, sahabat ikut apa yg turun waktu itu. Banyak yang mereka tidak tahu lagi, sebab itu ada sahabat yang marah, sahabat nak bertindak. Tapi Rasulullah kata, “Tidak apa, biarkan“. Kemudian Rasulullah yang cuci najis, buang, basuh, semua.

Itukan seni. Rasulullah SAW tidak marah, jadi sahabat-sahabat lain yang menyaksikan perbuatan Rasulullah itu rasa malu. Rasulullah bukan sahaja tidak marah malah tolong basuhkan pula.

Sahabat-sahabat lain pun terdidik sama dan yang terkencing itu pun turut insaf. Rasulullah tidak marah, dia basuh. Jadi kedua-duanya terdidik. Sahabat menjadi tahu teknik berdakwah, yang terkencing itu insaf.

Sebenarnya Islam itu seni, kalau tidak seni orang tidakkan boleh ikut.

Kisah 3 :

Satu hari Rasulullah bawa duit 2 dirham, baginda ke pasar. Di tengah jalan jumpa budak sedang menangis, rupanya dia adalah hamba pada seorang perempuan. Bila lihat budak itu menangis Rasulullah tanya mengapa.

Budak itu jawab, “Saya dibekalkan oleh tuan saya duit 2 dirham nak beli sesuatu, tapi duit itu dah hilang, itu yang saya takut. Biasanya kalau saya salah kena pukullah”.

Bila mendengarnya Rasulullah pun terus bagi duit pada budak itu. Setelah selesai membeli belah budak itupun balik, di tepi jalan Rasulullah jumpa lagi budak itu menangis lagi.

Lalu Rasullah bertanya, “Mengapa menangis? Bukankah saya sudah beri duit?”

Budak itu menjawab, “Tadi saya menangis kerana hilang duit, yang menangis kali ini kerana saya terlewat nak balik, biasanya kena marahlah”.

Lalu Rasullah berkata, “Kalau begitu tak apalah, saya hantar”.

Lalu Rasulullah pun hantarlah. Bila tuan dia tengok Rasulullah, dia pun malulah hendak marah pada hambanya.

Itulah contoh seni di dalam berdakwah yang dibawa panduan oleh Rasulullah SAW.

Khamis, 15 Disember 2011

Malam Pertama Dialog Suami Isteri - 18SX

Malam Pertama Dialog Suami Isteri - 18SX

|







Di malam yang hening , merupakan malam pertama bagi sepasang suami isteri ini, malam penentuan pertarungan hak dan batil...malam yang dinanti2kan oleh sepasang mempelai yang baru hangat diraikan dalam majlis kenduri tengahari tadi.

Alam bagaikan mengerti , hujan rintik-rintik dan sejuk yang nyaman di perkampungan seperti ingin membasahkan kehangatan suami isteri malam ini.

Satu yang mengesankan ialah inilah kali pertama mereka bersua muka , menatap wajah pasangan dengan lebih dekat, menyentuh kulit mulus isteri yang dicintai dan inilah debaran malam pertama bagi mereka.

Sebelum ini , mereka tidak pernah sedekat ini , jika adapun bertemu di hadapan keluarga masing-masing , jika ada pun bertemu bersama kawan-kawan...tidak pernah mereka berjalan beriringan...tidak pernah mereka menjangka bahawa satu perkenalan , satu masa yang singkat terus membawa kepada jinjang pelamin...Alam pernikahan yang begitu asing bagi mereka.

Malam semakin larut....Si suami membasahkan tubuhnya...menyucikan diri , aneh?..bisik isterinya..di malam2 begini yang dingin mengapa perlu membasahkan tubuh?..lebih aneh selepas itu suaminya masuk ke bilik belakang yang kosong...agak lama...sehingga memaksa isterinya mengintip di celahan pintu bilik itu...Alangkah terkejutnya , suaminya seakin mati..kaku dengan gerakan sujud..dan terdengar esakan kecil...umpama merintih.

Dia tahu!, apa yang dilakukan oleh suaminya..dan dia akur...itulah Cinta suaminya yang sejati...dia tidak perlu cemburu dengan cinta itu...ataupun dia pernah berfikir walaupun segunung cintanya pada suaminya...tidak akan sama dengan cinta suaminya di bilik kosong itu..

Dia menunggu....berteleku di atas taburan bunga mawar diatas katil empuk itu.
Si suami keluar dan memandang tepat ke arah isterinya...isterinya menunduk malu..

Isteri : Mengapa awak pilih saya?

Suami : Kerana awak berniqab (memakai purdah)

Isteri : Ramai kan yang berniqab

Suami : Kerana Awak ada Agama

Isteri : Ramai kan yang ada Agama

Suami : Kerana Awak adalah Jodoh ketentuan dari Allah S.W.T

isteri kehabisan soalan...dia tahu jawapan itu tidak ada persoalan lagi.

Suami : Saya jumpa awak yang saya nampak hanya 2 biji mata, saya tak tahu wajah awak dan selepas itu saya terus tidak melihat wajah awak...tetapi saya melihat di rumah awak ..dihadapan ibu bapa awak ..ketika mereka menyaksikan hasrat saya untuk memiliki awak...dan ketika awak membuka niqab...saya tidak perlu tahu selanjutnya wajah awak kerana itu bukan tujuan utama saya memiliki awak.

Isteri : Saya tidak Cantik....

Suami : Baiklah beristerikan perempuan yang berkulit hitam , berbibir tebal...tetapi mempunyai Agama dalam dirinya adalah nikmat yang paling cantik , daripada memiliki isteri yang berkulit mulus , tetapi tiada agama dalam dirinya..tetapi jika cantik dan ada agama itu adalah anugerah Allah kepada saya.Tetapi adakah perempuan sedar ..mereka yang menampakkan kecantikan yang haram mereka dedahkan tetapi akhirnya mereka adalah bahan bakar di neraka kelak...Wana'uzubillah..

Isteri : Saya juga ingin cantik...

Suami : Sayang..kecantikan awak takkan kekal...awak akan dimakan usia..tetapi mahukah awak kekal cantik selamanya?

Isteri: Itu yang saya mahukan...

Suami : Mahukah awak menjadi secantik bidadari...malah lebih dari itu?

Isteri: Perempuan di dunia ini sehabisnya menyolek diri mereka umpama bidadari tetapi adakah mereka berjaya?

Suami : Ada Caranya...malah tidak perlu berhabis ribuan ringgit!

Isteri: Yakah..?, tunjukkan caranya!

Suami : Rasulullah pernah berkata “Wanita di dunia lebih baik daripada bidadari sebagaimana yang zahir lebih baik daripada yang batin.”

Isteri : Saya Kurang faham... dimana alat-alat mekapnya?

Suami : Rasulullah pernah berkata " Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah bersabda :
“Jika perempuan solat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, nescaya ia akan masuk syurga.” (HR. Al-Bazaar).

Isteri : Bagaimana cantiknya saya di dalam syurga nanti?

Suami : Tolong ambilkan Al-Quran atas meja tu dan Tafsir Ibnu Kathir yang kawan awak hadiahkan tu ...Awak ada wudukkah?

Isteri : Ada...nanti sekejap..

Suami : Lihat Surah Al-Waqiah , "Sesungguhnya kami akan ciptakan mereka secara langsung ". (ayat 35 ) , Ibn Kathir dalam menafsirkan ayat ini menyatakan bahawa wanita baik mereka itu tua atau tidak mereka akan dibangkitkan dengan ciptaan yang baru . Dalam keadan mereka itu muda dan perawan . Ini dikuatkan lagi dengan ayat yang berikutnya " dan kami jadikan mereka itu gadis perawan " (ayat 36)

Isteri : Saya belum dapat bayangkan macam mana cantiknya saya nanti...

Suami : Dalam ayat yang seterusnya Allah berfirman lagi " (–tentang wanita-) penuh cinta (–kepada suami mereka- ) lagi sebaya umur " (ayat 37) . Dalam Ayat ini , Allah menerangkan mereka ini-wanita- terlalu asyik mereka hanya kepada suami mereka sahaja manakala suami mereka juga asyik kepada mereka . Cinta mereka hanya kepada suami mereka sahaja. ( Tafsiran Ibn Abbas)

Isteri : Sohih tu bang...tapi saya nak bayangkan macamana cantiknya saya dalam syurga nanti..

Suami: Baiklah...tunggu sekejap saya ambil kitab hadis , lihat , ini ada Riwayat dari Hadis Tabrani , sambungan dari yang zahir lebih baik dari yang batin...yang saya ceritakan tadi...ingatkah?

Isteri : Oh..ada2 ingat....

Suami : maka bertanya lagi Ummu Salamah : Dengan apa ?–yang menyebabkan mereka lebih baik – Baginda pun bersabda : dengan solat mereka,puasa mereka dan ibadat mereka kerana Allah . Malah Allah memakaikan pada muka mereka cahaya, pada badan mereka sutera, kulit mereka berwarna putih, pakaian mereka berwarna hijau, malah mereka dipakaikan dengan perhiasan berwarna kuning –yakni emas- rantai mereka daripada permata ,sikat mereka daripada emas . Lalu mereka berkata : kami kekal –didalam syurga- dan kami tidak akan mati lagi , kami memperolehi nikmat dan kami tak akan bersedih lagi, kami akan kekal –didalam syurga dan kami tidak akan berpindah , kami adalah orang yang redha dan kami tidak akan marah , beruntunglah sesiapa yang kami (dijadikan )untuknya dan (dijadikan) dia untuk kami . Lalu Ummu Salamah bertanya lagi : Wahai Rasullallah , ada dikalangan kami yang berkahwin dengan dua orang lelaki , atau tiga orang lelaki atau empat orang lelaki (bukan dikumpulkan sekali tetapi merupakan perkahwinan yang kedua selepas kematian , cerai atau lainnya) , kemudian perempuan itu mati dan dapat masuk kedalam syurga begitu juga bekas-bekas suaminya juga masuk syurga , maka siapa yang akan menjadi suaminya (didalam Syurga) , Baginda menjawab : dia akan memilih yang terbaik dikalangan mereka dari segi akhlak . Nah ! Hadis ini dengan jelas menampakkan kelebihan orang wanita daripada bidadari .

Isteri : Alhamdulillah ..baru saya faham...maksudnya jika saya berjaya menjadi wanita solehah dengan ciri2 dari firman Allah dan Hadis ..maka saya akan masuk syurga dan menjadi lebih cantik dari bidadari!

Suami : Wanita yang merupakan ahli syuga juga mendapat nikmat yang tak ternilai banyaknya . Dan nikmat yang diperolehi oleh wanita atau lelaki didalam syurga adalah sesuai dengan fitrah kejadian kejadian mereka. Cubalah kita renungi baik awak atau pun saya , apakah yang amat dihajati oleh kita dan sekiranya kita diberi peluang nescaya kita akan mendapatkannya ? Pada pandangan saya , orang lelaki lebih berhajat kepada wanita manakala wanita pula disamping berhajat kepada suami -akan tetapi kecantikan dan kejelitaan lebih menjadi tumpuan pada mereka . Bukankah semua ini terdapat di dalam syurga ?

Isteri : Saya tahu sedikit dari ilmu yang saya kutip..tetapi ada yang saya lupa, eloklah saya mendengar sendiri dari suami saya!

Suami : Ya ..saya juga muzakarah dengan Awak , lagi satu...bidadari Syurga yang bukan dari kalangan isteri saya akan memarahi awak juga!

Isteri : hah!..bidadari marah saya?..kenapa..macamana awak tahu?

Suami : buka kitab hadis tadi..baca “Janganlah seorang perempuan menyakiti suaminya di dunia, jika tidak, maka bidadari-bidadari isterinya di syurga akan berkata kepadanya : Janganlah kamu menyakitinya, sesungguhnya ia adalah tamu bagimu yang sebentar lagi akan meninggalkanmu untuk berkumpul bersama kami.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal ra).

Isteri : Wah....saya amat takut jika awak meninggalkan saya di dunia lebih menyedihkan jika saya tidak dapat berjumpa awak di syurga!

Suami : “Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan isteri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Isteri : Alhamdulillah...baru saya faham sejelasnya...terima kasih abang...tetapi itukan banyak persoalan tentang saya...bagaimana saya dalam keluarga yang taat kepada perintah Allah...yang menghidupkan sunnah Rasululullah dan akan mendapat nikmat Syurga...bagaimana dengan diri abang?

Suami : Oh itu masa tidak mengizinkan..biarlah kita berbicara satu bab dengan teliti...insyaAllah esok malam kedua kita bicarakan soal itu ya...nanti kita minta ahli-ahli u-jam tolong buatkan artikel!

Isteri : Asyik2 U-jam...Baiklah...jadi sekarang saya nak tuntut tanggungjawab abang!

Artikel Asal Penulis : Ibnu Rahman

Rujukan : Al-Quran & Hadith , Kitab Muktabar

*U-Jam = usrah jemaah anak muda

Jumaat, 30 September 2011

KASIH TAK TERUCAP..!!


assalamualaikum, apa khabar kondisi antum fillah? moga2 khair belaka..setelah lama tak mengasah mata pena, hajat penulis kali ini teringin sekali menitipkan rasa kasih buat seseorang yang tiada nilainya buat diri ini..seseorang itu...lelaki itu....arwah ayah.


20 September , tak terlalu lama berlalu bagi saya..tanggal tarikh itu, genap 2 tahun rasanya diri ini serta sekalian usrah keluarga merasai ketiadaan ayah di sisi. Genap dua tahun pemergiaannya ke rahmatullah. Saat ini, mahu saja titis air mata, tapi tidak sekali air mata harus dirembeskan. Air mata ini biar dalam nuraniku, biar dalam benakku, ku simpan air mata ini dalam hati. Air mata yang jauh tersembunyi saya gantikan dengan rasa bangga pada lelaki terhebat itu..AYAH. peritnya, tapi akan tsabat ditahan dari berjejeran.

Ya masakan tidak bangga, bangga memiliki lelaki ini yang pernah disamping ku, serta di sisi keluarga.

‘Ayah…tersangat merinduimu.maafkanlah segala dosa saya, perilaku saya yang sering menyakitimu, amarahmu senantiasa pada kelakuan nakalku serta adik2.bicaramu penuh taujih demi kebaikan yang menyenangkan…’ monolog hati ini, sang pencinta pena.

InsyaAllah akan sentiasa saya kenangkan seraut wajah tenang ayah, sebagai bekal untuk menjadi anak yang sabar, dan sabar, dan sabar lagi..jangan khuatir andai anakanda mu ini melupakan mu, kerana itu tidak mungkin terjadi selama nafas masih terhelah. Dengan nafas itulah, akan ku selalu selalu selitkan doa buat sakinah ayah di sana..

Ayah, anak ini jujur dengan mu. Bahwa diriku masih menatih selepas ketiadaan mu ayah, anak ini masih ralit dengan manjanya. Manja dari kasih dan belaianmu. Ketiadaanmu betapa mengajarku seribu satu erti kehidupan. Taujih yang pernah datang dari bicara ayah menjadi tarbiyahku buat mendepani mehnah dunia, sering ku sembunyi tangis ini di mana2 pun diriku berada waimah di hadapan bonda sekalipun.

‘Allahu Rabb, semoga Kau limpahi arwah ayahku dengan rahmat dan kasih sayangMu. Tempatkanlah arwah di dalam kalangan para solehin, amin…’

dalam surah yunus ayat 4, Allah swt berfirman dengan maksud :

"Hanya kepada Nya lah kamu akan kembali, sebagai janji yang benar dari Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah bangkit) agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka."

Antara janji Allah adalah tentang tiga perkara yang tidak terhenti kebaikannya walaupun setelah kita mati ialah doa anak yang soleh dan solehah. Bukan berapa jumlah anak yang akan menjadi penawar buat ayah bonda yang masih hidup atau telah mati. Tapi berapa anak yang akan sentiasa sudi mendoakan kebaikan buat ayah bonda yang telah pergi mengadap Ilahi.

p/s~ "Ya Allah, semoga dipelihara ingatan ku agar doa anak ini tiada pernah putus buat kedua ibu dan arwah yang paling ku cintai. dan kalangan usrati ku, agar kami hidup dalamlimpahan rahmat dan inayahMu, amin ya Allah.."

Jumaat, 26 Ogos 2011

revolusikan nilai UKHUWAH,mahligai terindah..

Ikhsya ‘alaik...!! umpat Abid mendapati flashdisknya hilang. “Siapa yang mengambil flashdiskku!” ungkapnya dalam hati, “Pasti teman satu kamarku pelakunya, sial..sial...sial! mereka memang tak bisa dipercaya....!”.

Sepenggal demikian kisah diatas tentu pernah dialami oleh orang-orang disekitar kita ataupun kita alami sendiri. Kita akan merasa menjadi yang paling benar saat kita mengalami hal tersebut, tanpa melihat berbagai kemungkinan disekitar kita. Padahal bila kita berfikir, mungkin saja kita lupa meletakkan disuatu tempat atau mungkin masih dipinjam oleh salah satu teman kita. Itulah sebabnya?? mengapa kita harus selalu berusaha untuk berfikir positif, bayangkan bila kita selalu berfikir negatif, kita akan hidup penuh dengan kecurigaan terhadap orang-orang disekeliling kita. walhal kalam kita mengatakan cinta mereka..!!

Begitu indahnya bila kita memiliki hati yang bersih, fikiran yang positif, serta tindakan yang baik. Peribadi kita akan menilai diri ini penuh dengan rasa syukur. Apapun yang kita miliki dan terima dengan hati yang senang, semua itu hakikatnya akan dikembalikan lagi kepada Allah SWT.
Kerana Allah akan memberikan nikmat yang lebih banyak, bila hamba-Nya mahu bersyukur. Itulah janji Allah, yang tak akan pernah diingkari oleh-Nya. “La in syakartum La aziidannakum”(“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku (ALLAH) akan menambah rizkimu”)… QS. Ibrahim : 7

Dengan pikiran yang jernih, kita tidak terlalu banyak menuntut kepada orang lain untuk berbuat sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tapi selalu lah memberi perhatian dan toleransi kepada orang lain dan berusahalah mengerti keadaannya.

Husnudzon atau berbaik sangka kepada siapapun adalah kunci kita bisa membangun hubungan baik dengan siapa saja. Berbeza dengan su’udzon yakni perbuatan yang harus dijauhi kerana jelas dilarang dalam syari’at. Rasulullah pun pernah mengatakan, bahwa tingkatan ukhuwah islamiyah yang paling rendah adalah husnudzon. Sedangkan yang tertinggi adalah ihtisar (mendahulukan kepentingan orang lain dibanding kepentingan sendiri). Subhanallah bila kita semua bisa melakukannya dengan baik dan istiqomah.
Dengan begitu, sebuah ikatan persaudaraan se-muslim atau yang biasa akrab disebut dengan ukhuwah islamiyah, akan terjalin indah bila satu sama lain saling mengerti dan memahami. Tidak pernah terfikir dan terbesit perasaan dendam, iri, bahkan kesal dengan perilaku siapa saja. Jangankan dengki, iri saja pun tidak diperkenankan oleh Allah SWT.
Sekarang.....

Bagaimana kita bisa ihtisar kalau husnudzon saja terasa begitu sulit untuk dilakukan ?

Bagaimana pula kita bisa mengalah demi orang lain jika berbaik sangka saja rasanya begitu berat ?

Husnudzon terlihat seperti perkara yang mudah, namun ternyata payah untuk dilaksanakan. Lebih mudah bersu’udzon (berburuk sangka) dibanding berbaik sangka. Karena memang syaitan terus menghembuskan nafsu egoisme kita untuk melihat kesalahan orang lain, bagaikan melihat seekor gajah dipelupuk mata. Begitu sebaliknya, kebaikan orang lain bagaikan mencari semut hitam diatas batu hitam.
Contoh yang paling sering kita hadapi antara lain, ketika melihat ada orang lain yang perilakunya tidak kita sukai, maka kita secara tidak langsung berfikiran negatif bahwa orang itu memang mengada-ada, suka mencari perhatian, atau piktor (pikiran kotor) yang lainnya. Padahal bisa jadi dia melakukan itu kerana terpaksa atau bahkan memang tidak sengaja. Kita sebaiknya memikirkan beribu-ribu alasan terlebih dahulu untuk mendasari sikap ia berbuat seperti itu dan mencuba memahaminya.
Tapi yang sering kali kita lakukan malah ghibah atau gosip (membicarakan keburukannya pada orang lain) dan tidak mahu berusaha untuk memberi kesadaran kepada orang yang kita gosipkan tersebut, kalau kita hanya sekadar bergosip, maka orang itu tidak akan pernah tahu dan menyedari bahawa dirinya mungkin pernah berbuat salah.

Seperti dalam QS. Al Hujurat ayat 12 dijelaskan bahwa:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya …”

Masya Allah, begitu burukkah perumpamaan bagi orang yang suka menggunjing orang lain? Sehinggakan Allah mengibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Yah, itulah yang wajib kita renungkan, wahai saudara-saudara ku se-iman.
Terlepas dari seberapa besar dosa yang akan kita dapatkan, dengan selalu berburuk sangka dan mencari-cari kesalahan orang lain, kemudian mempergunjingkannya kepada orang lain. Namun tetap saja perbuatan tersebut merupakan suatu yang sia-sia, sehingga akan membunuh diri kita sendiri. Kerana orang yang selalu berfikiran negatif, secara automatik tidak akan pernah puas dan tidak pernah suka melihat orang lain bahagia. Alhasil, hatinya akan selalu dipenuhi oleh noda-noda kebusukan untuk menghasut bahkan memfitnah saudarnya sendiri. Hidupnya juga tidak akan pernah tenang dan merasa aman, serta selalu sengsara dan menderita tekanan batin tingkat tinggi.

Oleh keranana ini, marilah kita mulai menata hati kita. Untuk selalu berfikir positif, mulailah dari sekarang untuk selalu berusaha berbaik sangka pada saudara-saudara kita. Dengan membiasakan berhusnudzon, maka aktivitas kita akan terasa ringan untuk dijalani. Kerana Allah akan selalu memberi jalan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha untuk terus memperbaiki kesalahan saudaranya dalam sebuah mahligai ukhuwah islamiyah untuk menjadi kuat dan kukuh.

Untuk membentuk sebuah mahligai ukhuwah islamiyah yang indah serta kukuh, memang perlu tadhiyah (pengorbanan) yang tinggi. Menjalin persaudaran itu membutuhkan tahapan sedikit demi sedikit. Mulai dari tahapan ta’aruf (pengenalan), tafahum (saling memahami), takliful qulub (ikatan hati), tafakul (toleransi),tadhiyah (saling berkorban), serta ta’awun (tolong-menolong)

Semua proses ini memerlukan kesabaran yang sangat tinggi, serta memerlukan tahapan sekaligus komitmen yang teguh. Hanya kepada Allah lah kita berusaha dan bertawakal.

Segera revolusi diri menuju keadaan yang lebih baik.

Berubahlah mulai hari ini karena Allah SWT semata.

p/s~ alhamdalah, usai nota ini membuihkan ketenangan dalam qalbuku ya Allah.. mohon petunjuk inayah dari MU agar sampai daku merasai izzahnya bahagia dalam sebuah MAHLIGAI UKHUWAH..
~ menyayangi antum akhwat fillah.

SALAM RAMADHAN KAREEM WA EID FITRI 1432H 2011....

Khamis, 21 April 2011

PINANGLAH DAKU KERANA DA'WAH...

Perkahwinan Atau Baitul Muslim (BM) merupakan satu urusan besar.

Saya katakan, ianya URUSAN AMAT BESAR.
Saya tanya pada kamu, susah tak nak bina individu muslim?

Susahkan....?

Apatah lagi sebuah baitul dakwah (rumah dakwah). Ianya bukan sekadar sebuah akad nikah. Ianya adalah satu wasilah untuk urusan lebih besar dari itu. maka bersedialah dan berfikirlah sewajarnya akan hal ini. Berbicara tentang perkara ini amat berbeza sekali fenomenanya dikalangan ikhwah dan akhawat sendiri.
Berbual dengan suami saya sendiri mengenalkan saya akan kepelbagaian sikap-sikap ikhwah (rakan-rakan seperjuangan) mahupun saya sendiri mengenali banyak kisah-kisah akhawat yang ada.

Lain orang, lain ragam dan ceritanya.
Sebelum melangkah, mengambil keputusan dan memasang niat, jadilah perjalanan antum menuju anak tangga seterusnya, perjalanan yang terbaik sekali dari awal, sehinggalah pengakhirnya.
Di situ ada barakah, di situ ada kemanisan, di situ ada sebuah cerita yang layak diabadikan untuk dijadikan contoh buat anak-anak kita nanti. Kisah kita takkan sama dengan kisah ibu bapa kita dahulu.

Dakwah di zaman ini berbeza. Sikapnya pun berbeza. Maka penjagaannya begitu juga.
Sikap ikwah dalam menjaga ikhtilat (perhubungan lelaki dan perempuan) ini berbeza sekali. Ada yang sangat menjaga hingga tak memandang perempuan pun (ehem ehem), sehinggalah yang suka memandang akhawat untuk mencari calon pasangannya. Ada yang mahu menunggu hingga umur 30 tahun, mencukupkan keperluan serba serbi barulah nak dibina mahligai rumah tangga ini. Ada yang sedari belasan tahun sudah decide untuk bertunang demi berumah tangga.
Begitu juga naluri seorang akhawat berbeza sekali. Ada juga yang dah bersedia awal. Ada yang belum lagi. Dan saya nampak indahnya ikhwah akhawat ini kerana mereka tak memilih couple sebagai jalan penyelesaian dalam menyelamatkan perasaan. Mereka tetap memilih akad demi menyelamatkan perasaan mereka.

Banyak orang banyak kisahnya. Banyak contoh boleh didapati. Ada yang memberi contoh terbaik. Ada yang amat menjaga segala proses BMnya sehingga semua terkejut saat dia mengumumkan tarikh pernikahannya. Ada juga yang sedikit longgar dalam urusan BMnya. Contact tanpa orang tengah dan sebagainya. Antum lihat, dan tanyalah hati antum apa yang terbaik mahu antum ikuti.

Kerana antum akan menjadi contoh pada anak binaan antum dan anak-anak antum sendiri. Jika antum sendiri longgar, maka longgarlah anak binaan antum. Begitu juga anak-anak antum. Namun jika kita benar menjaga langkah-langkah kita semenjak awal, hingga akhirnya, itu akan menjadi contoh pada anak binaan kita.
Bukan itu sahaja, bagaimana penjagaan hati anda dengan Allah? Takkah anda malu cintamu pada Allah telah tercemar? Sebab ada juga yang bertunang lama, dan akhirnya membuka ruang untuk diri mereka bercouple tanpa disedari, bercinta tanpa sah. Ini adalah suatu virus yang akan melemahkan jiwa seorang akhi dan juga ukhti.
Melamar secara direct

Ada juga akhwat yang melamar ikhwah secara direct. Walaupun paling ramainya adalah ikhwah sendiri. Ada yang secara sms mahupun email. Saya tersenyum terkadang menerima berita ini. Dan terkadang saya berfikir, takkan naqib ikhwah tersebut ataupun ikhwah lain tak memberikan contoh kepada ikhwah tersebut bahawa; sebelum melamar, rujuk dahulu naqibah akhawat tersebut.

Itu lebih gentleman, dan sejahtera untuk hati ikhwah dan akhawat tersebut.
Akhwat rasa sangat offended bila ikhwah melamar tanpa adanya kehadiran orang tengah. Walau beremel, biarlah ada orang tengah. Jika bersms, biarlah ada orang tengah mengetahuinya.
Suka itu penting dalam berbaitul Muslim, walaupun itu bukan satu syarat kerana perasaan itu boleh dibina. Ada yang dah berkenalan terlebih dahulu, ada mengenali lewat program ataupun emel.

Namun untuk memilih calon isteri itu, bukanlah memberi ruang untuk mata kita meliar mencari siapakah calon isteri kita.
Kerana kita berkahwin sendiri untuk menjaga hati kita. Agak ironi dan pelik, jika sebelum kahwin sendiri kita sudah tidak menjaga hati kita dan membenarkan syaitan-syaitan memasuki ruang hati kita.

Kerana itu, walaupun tidaklah semua cerita Baitul Muslim ini indah, namun pada kebanyakannya, jika proses itu dimulakan dengan perbincangan bersama nuqaba, outcomenya pasti indah samada positif mahupun negatif.
Kebanyakan akhwat yang merujuk saya apabila ada ikhwah melamar secara direct, outcomenya pasti sedikit mengecewakan ikhwah tersebut. Samada ditolak bulat-bulat, mahupun akan berlaku masalah di perjalanan.

Indahnya apabila dakwah menjadi sandaran kita.

Ada kata-kata dikalangan ikhwah yang mengatakan bahawa, kalau kahwin dengan akhawat ini, confirm settle agama. So, sekarang kita kena carilah yang comel dan cantik pula.
Saya tergelak juga menerima kenyataan ini, sebab memang sisters sendiri beranggapan begitu.

Ada kata-kata mengatakan:
' asalkan ikhwah sudah! tak kisahlah siapa pun dia!!'

Niat untuk kahwin sesama ikhwah akhawat itu sangat bagus.
Dan itulah yang lebih utama. Tapi berkahwin ini melibatkan dua pasangan yang ada hati dan perasaan . Bukan nak kahwin dengan benda. Di situ ada nilai-nilai manusiawi. Manusia ada kelemahan - kelemahannya. Tak semua akhwat sama level dalam tarbiyah dan dakwah. Ada yang tak cukup muwasafatnya lagi. Ada yang lebih utama untuk dikahwini lebih dahulu berbanding lain.

Jika kamu letakkan dahulu citarasa diri kamu berbanding dakwah, adakah kamu ini wajar digelar rijal dakwah? Allah akan beri kamu yang terbaik. Jika kamu memilih pasangan kamu kerana Dia.

Sebab itulah nuqaba perlu disantuni dahulu. Ada yang bermasalah dengan nuqaba, maka santunilah orang tengah yang lebih ditsiqahi. Di situ orang tengah akan suba sedaya upaya menjaga ego seorang lelaki mahupun seganya seorang perempuan dalam proses ini. Pengenalan dalam pertunangan berlaku di bwah pandangan mata Allah, bukannya syahwat. Dan insyaallah kamu akan dikurniakan orang yang terbaik buatmu.

Saya tak tahu berapa ramai ikhwah yang baca artikel ini, namun ingin saya katakan pada mereka, pinanglah akhawat (rakan perempuan) kerana dakwah.

Jangan kaburinya dengan perasaan suka mahupun cinta pada sebuah keindahan wanita. Maknanya terkadang terkaburnya niat kita itu menjadikan istikharah kita tak menentu, mahupun kita tergopoh gapah dalam bertindak. Bila kita berkahwin kerana Allah, kita akan menjaga setiap langkah-langkah kita dalam berBM ini termasuk tempoh pertunangan itu sendiri yang banyak mengundang fitnah dalam hati ini.

Tempoh pengenalan sebelum berkahwin itu penting untuk melihat keserasian. Namun berkenalan selepas kahwin itulah terlebih indah serta manis. Setiap saat akan ditunggu demi mempelajari sifat baru pasangan kita.

Jagalah gentlemannya anda dengan tidak bertanya direct pada akhwat. Jangan malu untuk meminta bantuan orang tengah. Anda akan dihormati dan dikagumi oleh mana-mana akhwat pun. Jika mereka menolak, keegoan anda tidak terusik dan anda pasti akan dicarikan akhwat lainnya.

Untuk akhwat, keadaan diri kita berbeza. Satu ekstreme, ramai akhwat sudah meniti senja usia, menantikan pinangan ikwah yang mahu meminangnya kerana dakwah. Mungkin umur sudah beranjak, muka sendiri tak berapa comel. Sangat tangkas pula tu dalam dakwah menyebabkan ikhwah sedikit kecut untuk meminang. kita jelas dalam memilih ikhwah sebagai pasangan hidup kita kerana kita mahukan ketenangan hati dan kestabatan di atas jalan dakwah.

Namun bagi ikhwah, keadaan mereka berbeza pula.
Jika ada orang soleh meminangmu, jangan menolak dahulu sebelum bersyura dengan orang yang bertanggungjawab ke atasmu (ini jika pinangan itu direct padamu). Walaupun cara itu salah dan tidak menghormati statusmu sebagai akhawat (rakan perempuan), namun di situ ada nilai ukhuwah yang perlu kita santuni pada ikhwah. Ada tarbiyah yang perlu kita ajarkan pada ikhwah dengan cara yang mudah dia terima tanpa merendahkan egonya.

Dahulu pernah ikhwah mengatakan akhwat kita ibarat warden penjara. Mereka tak tahu kita bertindak sedemikian kerana kita amat menjaga hati kita dengan Allah. Kita tahu kelembutan kita mesti mencairkan hati para ikhwah. Kerana itu kita tak mahu menjadi bahan fitnah.
Namun seluruh fikrah ini mengajarkan kita untuk berlemah lembut dengan manusia dan juga sentiasa mengajari manusia yang silap dengan cara yang terbaik. Maka bersyuralah. itu kuncinya.

Dan nak tahu something? Jika antunna sendiri berkenan untuk berkahwin dengan seorang ikhwah, jangan segan untuk bertanya naqibahmu. Itu bukan perigi mencari timba. itu usaha untuk menyelamatkan hatimu. Bila adanya orang tengah, takkan terasa segan dan malu. Orang tengah akan memainkan peranannya, walaupun prosesnya lambat.

Tidak semua yang melalui BM ini perfect.

Sepertimana orang yang kahwin selepas couple pun ada masalahnya, ada yang bercerai even. Begitu juga dengan BM. BM ini wasilah untuk kita dapat redha Allah, tapi kita pasti diuji. Fasa pengenalan pada awalnya sukar bagi dua insan yang langsung tidak pernah bercakap dan bertentang mata pun, namun disebalik itu ada kemanisan yang amat sukar diungkapkan.
Ianya amat manis, subhanalllah.

Tetapkan matlamatmu. Biar jelas. Biar terang.

Itulah dia kerana dakwah dahulu. Kerana Allah dan rasulNya dahulu.
Tak semua ikhwah perfect dan tak semua akhwat perfect. Carilah kesempurnaan itu betul-betul pada dakwah, baru yang lainnya. Allah akan cukupkan keperluanmu akhi wa ukhti, jika kamu memilih Allah sebelum yang lainnya insyaallah.

Jadilah moderate dalam prosesnya
Alhamdulillah, jika proses BM itu dimudahkan Allah. Berimbanglah. Berbincang itu perlu untuk menetapkan perkara-perkara yang penting di dalam kehidupan rumah tangga. tapi di situ jangan terlalu bermudah-mudahan dan menganggap bahawa tunangan kita itu milik kita dan kita boleh menyintai dia sesuka hati kita. Bila Allah sebagai sandaran, segalanya kelihatan dan dirasai rasional.

- Artikel iluvislam.com
Biodata Kolumnis
Nur Aisyah Zainordin merupakan seorang doktor di Royal Alexandra Hospital, Paisley, Scotland. Penulis yang berasal dari Gombak ini merupakan graduan perubatan dari University of Dundee dan kini merupakan Timbalan Presiden Majlis Syura Muslimun cawangan Scotland. Beliau aktif dalam aktiviti dakwah dan kemasyarakatan di United Kingdom dan Ireland.